SIMALUNGUN - PalmCo Regional II PTPN IV saat ini gencar melaksanakan program pembangunan tanaman kelapa sawit berkelanjutan di sejumlah unit kebunnya dan besar harapan hal ini ke depannya, mampu memenuhi target menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit terbaik.
Informasi diperoleh, kegiatan replanting yakni, peremajaan tanaman yang tidak lagi produktif diganti dengan tanaman muda produktif di sejumlah areal Afdeling, Unit Kebun Bah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, Jumat (15/03/2024) sekira pukul 15.00 WIB.
Menurut, salah seorang pelaksana, terkait proses pengerjaan seluruh tahapan replanting ini telah terjadwal dan setiap tahapan pekerjaan disesuaikan dengan instruksi pihak konsultan yang independen. Sementara, pihak manajemen setempat melakukan pengawasan di lapangan.
"Tahapan kerja sudah terjadwal, waktu dan kapan selesainya, semisalnya proses pengerjaan pada tahap awal melakukan pengukuran dan pemasangan patok di areal. Kemudian, jadwal pengolahan tanah juga terjadwal secara detail, tanggal dimulai dan target selesainya serta laporan hasil kerja up date, " sebut Putra melalui pesan percakapan selularnya.
Kemudian, Putra mengatakan, terhadap proses pekerjaan yang dianggap belum memenuhi standar, maka tim konsultan didampingi pihak Manajemen Kebun setempat akan melakukan evaluasi dan pemetaan lokasi yang belum sesuai untuk selanjutnya dibenahi kembali.
"Artinya, kita semua bersinergi secara teknis maupun non teknis dan ini semua demi memenuhi ketentuan, syarat dan aturan Kontrak Acuan Kerja yang disepakati, " imbuh Putra.
Baca juga:
Pertanian Organik, Pertanian Masa Depan
|
Putra menambahkan, dalam pelaksanaan di lapangan, pihaknya mengharapkan kepada para stake holder yakni para para penggiat sosial kontrol dapat bersinergi dan memberikan masukan atau saran yang bermanfaat dapat dilakukan perbaikannya.
"Proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan tentunya tidak dapat sempurna. Namun, tidak menutup diri bila ada informasi yang bermanfaat untuk dilakukan perbaikannya, " tutup Putra diakhir penjelasannya.
Baca juga:
Bagas: Dari Preman Menjadi Petani Sukses
|