Warga Nagori Sahkuda Bayu Tidak Dapat Manfaat dari Alokasi DD Program Hanpang

    Warga Nagori Sahkuda Bayu Tidak Dapat Manfaat dari Alokasi DD Program Hanpang
    Keterangan Photo ; Istimewa

    SIMALUNGUN - Alokasi Dana Desa Tahap III Tahun 2022 membeli ternak lembu 7 ekor senilai Rp 50-an Juta dan melakukan pembelian 7 ekor ternak lembu Tahap I Tahun 2023, dalam pelaksanaan Program Ketahanan Pangan.

    Informasi disampaikan, Romi Sugianto selaku Sekretaris Nagori Sahkuda Bayu saat dimintai tanggapannya tentang realisasi pembelian ternak untuk Program Ketahanan Pangan yang proposalnya dikerjakan Pj Pangulu Nagori.

    Hal itu disampaikan, Sekretaris Desa Romi Sugianto kepada awak media ini saat ditemui di Kantor Pangulu Nagori Sahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Rabu (20/09/2023) sekira pukul 13.00 WIB.

    Lebih lanjut, Romi Sugianto mengatakan, terkait keberadaan ternak lembu ada pada masyarakat yang mengurus dengan MoU selama 3 tahun berturut-turut dengan bagi hasil 70 % untuk yang mengurus ternak dan 30 % untuk pihak Pemerintahan Nagori Sahkuda Bayu.

    "Ada daftar nama warga dan serah terima ternak lembunya. Sejak awal pengajuan proposal program Hanpang yang kerjakan Pj Pangulunya, ' ujar Sekdes Romi berstatus ASN.

    Selanjutnya, Romi menerangkan, serah terima ternak lembu antara pihak Negori dan warga yang mengurus lembu tersebut secara tertulis, berikut SPJ dan menurutnya, berkas lainnya lengkap.

    "Daftar nama dan serah terima ternak ada, " sebut Romi terkesan tak ingin menjawab nama salah satu warga yang menerima ternak lembu tersebut.

    Sementara, informasi diperoleh awak media ini terkait 7 ekor ternak lembu, Alokasi Dana Desa Tahap I Tahun 2023 keberadaannya dikuasai oleh oknum perangkat pemerintahan Nagori Sahkuda Bayu.

    "Kenapa Sekdes kami nggak jujur soal keberadaan ternak lembu, padahal diketahui bahwa ternak lembu itu dikuasai Sekretaris Nagori menerima 2 ekor dan Bendahara Nagori ada 2 ekor. Selain itu, 1 ekor dikuasai Kaur Pemerintahan dan 2 ekor ternak lembu dikuasai mantan Pj Pangulunya, " ungkap nara sumber.

    Sementara, Camat Gunung Malela Roy Sidabalok dimintai tanggapan melalui pesan selularnya, menanggapi penyampaian warga soal Hanpang di Nagori Sahkuda Bayu menyampaikan, akan menindaklanjuti.

    "Sore Bang.. Kita akan pantau ke lapangan, " sebut Camat singkat. Rabu (20/09/2023) sekira pukul 16.50 WIB.

    Terpisah, Suherdi, S.P., selaku mantan Pejabat Pangulu Nagori Sahkuda Bayu, masa jabatan bulan September 2022 hingga bulan Maret 2023 hingga rilis berita ini dilansir kepada publik, belum berhasil dikonfirmasi dan info diperoleh telah mutasi dari Kantor Camat Gunung Malela. Namun belum diketahui wilayah tugasnya saat ini.

    Diberitakan sebelumnya, Pelaksanaan program pemerintah di Bidang Ketahanan Pangan, Alokasi Dana Desa Tahap III Tahun 2022 dalam Surat Pertanggungjawabannya pihak Pihak Pemerintahan Nagori Sahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, melakukan pembelian ternak lembu senilai Rp 50-an juta.

    Kini, ternak lembu sebanyak 7 ekor yang dibeli secara tunai, dianggap tanpa sosialisasi itu, disoal kalangan masyarakat tentang asas kemanfaatan, bahkan keberadaan ternak lembu tersebut, semenjak dibeli hingga saat ini keberadaannya, tidak diketahui.

    Selain itu, kepada jurnalis media online indonesiasatu.co.id melalui sambungan percakapan selularnya, warga yang tak ingin namanya disebut mengungkapkan, tanpa sosialisasi ternyata pihak Pemerintahan Nagori Sahkuda Bayu, kembali melakukan pembelian ternak lembu sebanyak 7 ekor.

    "Pelaksanaan program yang sama yaitu, Alokasi Dana Desa Tahap I Tahun 2023 senilai Rp 80-an juta, berupa 7 ekor ternak lembu, " ungkap nara sumber melalui pesan percakapan selularnya, Selasa (19/09/2023) sekira pukul 15.00 WIB.

    Sementara, Suwito selaku Pangulu Nagori Sahkuda Bayu terpilih dalam pelaksanaan Pilpanag yang digelar pada bulan Maret, tahun 2023 yang lalu dimintai tanggapannya tentang Alokasi Dana Desa, dalam pelaksanaan Program Ketahanan Pangan melakukan pembelian ternak lembu menyebutkan, terkait hal itu dirinya masih melanjutkan kebijaksanaan Pj Pangulunya.

    "Waalaikumsalam... kalo mengenai Hanpang yakni 7 ekor lembu itu bukan gawean saya. Itu gawean Pj Pangulu. Bahkan, saya minta SPJnyapun, sampai sekarang nggak dikasi. Jadi, konfirmasi saja sama Pj-nya, " sebut Suwito dalam pesan percakapan selularnya, Selasa (19/09/2023) sekira pukul 16.03 WIB.

    Lebih lanjut, Pangulu Suwito menerangkan, pelaksanaan program Hanpang di Sahkuda Bayu, diawali pada Tahap 3 Tahun 2022 dan Tahap I tahun 2023 lalu. Terkait pelaksanaan dan juga pengelolaannya, hingga saat ini dirinya belum menerima jawaban dari Pj. Pangulu Bapak Suherdi, S.P.

    "Dan hal itu sudah saya konfirmasikan kepada Pj. Pangulu, sekaligus sudah saya pertanyakan juga, siapa saja yang menerima ternak lembu itu dan bagaimana MOU nya, tetapi sampai saat ini juga kita belum dikasi jawaban. Peninglah pak, setiap kami telefon nggak pernah diangkat, " beber Suwito mengakhiri.

    simalungun sumut
    Amry Pasaribu

    Amry Pasaribu

    Artikel Sebelumnya

    Diduga Tembok Penahan Tak Kuat, Satu Unit...

    Artikel Berikutnya

    Oknum Anggota Legislatif Datangi Penggarap...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now

    Ikuti Kami